STRATEGI MEDIA RELATIONS HUMAS PEMERINTAH KOTA BEKASI DALAM UPAYA PENANGANAN WARTAWAN TIDAK RESMI
Abstract
Sehubungan dengan munculnya wartawan tidak resmi di pemerintah kota, public relations perlu melakukan upaya untuk mengaktifkan hubungan yang sistematis dan komunikasi yang baik antara pemerintah kota dan pers. Hubungan baik dengan pers dapat dilakukan humas dengan ‘media relations’. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran Humas Pemerintah Kota Bekasi dalam upaya untuk menciptakan hubungan yang baik antara pemerintah kota dan awak media sehingga terbebas dari kelompok wartawan tidak resmi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data deskriptif kualitatif dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan baik yang dibina Humas Pemerintah Kota Bekasi dengan wartawan resmi secara tidak langsung telah menjauhkan gangguan dari wartawan tidak resmi. Kelompok wartawan tidak resmi terbukti tidak berani berbaur dengan wartawan resmi, karena tindakan mereka bertentangan dengan wartawan resmi, seperti meminta uang kepada narasumber, meminta kompensasi dari berita yang dibuat, sampai narasumber yang terancam masalah publikasi negatif.
Kata kunci: media relations, hubungan masyarakat, wartawan tidak resmi
In connection with the widespread emergence of unofficial reporters in the Local Government, Public Relations need to make efforts to enable the systematic relationships and good communication between the Regional Government and the press. A good relationship with the press can do is public relations 'media relations'. The purpose of this research are to analyze the role of Public Relations Bekasi city government in an effort to create a good relationship between the local government of Bekasi to the crew away from the media so journalists unofficial group of disorders. The method used is descriptive Qualitative data collection techniques of observation and indept interview. The results showed that fostered good relations Bekasi Regional Secretariat of Public Relations with official reporters indirectly has distanced interference from unofficial reporters. Unofficial reporter group proved not dare mingle with official reporters, because their actions contrary to the official reporters, such as asking for money to the informant, asking for compensation from the news that is made, until the resource persons threatened with negative publicity issue.
Keywords: media relations, public relations, unofficial reporters
References
Iriantara, Yosal (2005). Media Relations: Konsep,Pendekatan, dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Lattimore, Dan, Baskin Otis, T. Heiman Suzzette, dan Toth L. Elizabeth (2010). Public Relations: Profesi dan Praktik. Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika.
Lubis, Elysa Evawani (2012). Peran Humas Dalam Membentuk Citra Pemerintah. Dalam Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 12, Nomor 1, Juli 2012.
Kriyantono, Rachmat (2007). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group. Kusumaningrat, dan Kusumaningrat (2009).
Jurnalistik: Teori dan Praktik. Bandung: Rosdakarya.
Ruslan, Rosady (2003). Manajemen Public Relations. Jakarta: Rajawali Press.
Soemirat, Ardianto, dan Elvinaro Ardianto (2005). Dasar-dasar Public Relations. Cetakan
Keempat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Theaker, Alison (2004). The Public Relations Handbook. London: Routledge.
Turow, Joseph (2009). Third Edition, Media Today: An Introduction to Mass Communication. New York:
Routledege. Wimmer, Roger D., and Joseph R. Dominick (2003). Mass Media Research. Seventh Edition. Canada: Wadsworth.
Yulista, Year (2008). Identifikasi Model Komunikasi Humas PR Pertamina (Persero).
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.
Indexed by:
Archived in:
Listed in:
INTERNATIONAL ASSOCIATION FOR MEDIA AND COMMUNICATION RESEARCH