AN EXAMINATION OF MEDIA CONVERGENCE AND ITS IMPLICATION ON MASS COMMUNICATION NOTION
Abstract
Komunikasi massa yang pada perkembangannya telah melahirkan teori efek media dan teori kritis serta studi budaya tidak dapat dipisahkan dari sifat jangkauan massif pada khalayak sehingga dapat memengaruhi individu, masyarakat, dan nilai-nilai kultural. Konsepsi komunikasi massa berkaitan dengan media sebagai institusi mengukuhkan teori agenda setting, sedangkan TV sebagai media juga melahirkan teori kultivasi yang dianggap memiliki terpaan yang kuat terhadap sudut pandang individu dalam melihat lingkungannya. TV dapat mengultivasi individu sehingga melahirkan kecemasan danketakutan. Berbeda dengan kenyataan tersebut, internet dan Computer Mediated Communication (CMC) menawarkan pilihan dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, hiburan, dan aktualisasi diri. Selain itu kontrol pengguna (komunikan) yang sejajar dengan news producer (komunikator) dalam pengeksposan seleksi konten dan distribusi juga membawa perubahan. Pada awal perkembangan perspektif dalam konvergensi dimulai pada fase dimana penelitian komunikasi massa lebih banyak berkaitan dengan teori komunikasi dua langkah yang melahirkan teori efek media. Kedua, momen perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (Information Communication Technology/ ICT). Fase ketiga terlihat dari momen keterikatan masyarakat (sejak awal 1990 hingga sekarang) pada media baru dan kultur digital. Apakah konvergensi media dan fenomena media baru menandakan berakhirnya konsepsi media massa? Berdasarkan paparan tersebut, studi ini menelaah secara kritis bagaimana konvergensi media memengaruhi teori agenda setting, teori kultivasi, teori kritis dan studi budaya.
Kata kunci: konvergensi media, agenda setting, kultivasi, teori kritis dan studi budaya.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.
Indexed by:
Archived in:
Listed in:
INTERNATIONAL ASSOCIATION FOR MEDIA AND COMMUNICATION RESEARCH