MODEL KEBIJAKAN ANTISIPATIF MENGATASI KEMACETAN LALU LINTAS DARAT DI KOTA BATAM

Siti Nur Janah, S.H., M. Hum, Emil Emil Adly, S.T., M. Eng, Lendrawati Lendrawati., SH., M. Hum

Abstract


Batam, a city that is leading the industry forms a metropolitan city with the goal of developing the City. Each year, the number of new vehicles to grow 5-7 %, while the road length increased only 0.1%. A part from that, in 2007 vehicles circulating in Batam reached about 204,000 units. That does not include about 5,000 illegal car's not pay the tax.

The increase in motor vehicles each year in the Batam city reached 4.05% per year. With the presence of these symptoms should not be seriously contemplated that the term preventive measures from Government Of Batam within policy.

Keywords: policy, settle, road traffic congestion

Transportasi merupakan salah satu sarana yang dapat menjadi media penghubung antar manusia dengan dengan tempat tujuan tertentu. Transportasi memberikan kemudahan bagi manusia dalam melaksanakan aktivitasnya sehari – hari, baik dalam pemenuhan kebutuhan hidup maupun dalam melakukan interaksi antar manusia. Kota Batam merupakan kota Metropolitan dengan industri sebagai andalan pendapatan daerah. Kota tujuan industry secara tidak langsung berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk yang baik didasarkan dari kelahiran maupun urbanisasi. Urbanisasi berdampak pada peningkatan jumlah penduduk yang sejalan dengan itu akan berdampak pada kebutuhan sarana transportasi sebagai pemenuhan kebutuhan hidup sehari – hari. Seiring dengan peningkatan kebutuhan transportasi tersebut, maka berdampak pada kenaikan angka kendaraan yang diakibatkan oleh kebutuhan transportasi yang semakin meningkat.

 

Atas dasar hal tersebut di atas, maka dipandang perlu adanya suatu kajian dengan tujuan: 1). Mengkaji peningkatan angka kendaraan yang berdampak kemacetan, 2). Menginventarisir permasalahan utama dan hambatan utama dalam hal transportasi darat di Kota Batam, 3) Membentuk model kebijakan dalam rangka mengatasi pertumbuhan kemacetan transportasi darat yang timbul di wilayah kota Batam,  4) Terbentuknya model kebijakan antisipatif dalam rangka mengantisipasi lonjakan kemacetan transportasi darat di wilayah Kota Batam, 5) Pembentukan Jurnal Publikasi terakreditasi dan bahan ajar Teknik Sipil dan Perencanaan.  Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metoda kuesioner langsung dengan masyarakat kota Batam serta wawancara kepada pemangku kebijakan serta pakar yang ahli dalam bidang Transportasi. Selanjutnya data yang telah terkumpul akan diolah secara kualitatif dengan pendekatan Deskriptif Analitis, sehingga menghasilkan luaran kebijakan untuk mengantisipif lojakan kemacetan di Kota Batam.

Keywords: Kemacetan, Kebijakan, Transportasi Darat, Dampak


Full Text: pdf

Refbacks

  • There are currently no refbacks.